{Part 4} Bad-Good

Author : Angelinblack

Length : Chaptered

Genre : Romance, Drama

Main Cast : Cheondung MBLAQ, Krystal F(x)

Supporting : Sandara 2NE1, Lee Joon MBLAQ

***

                “Bagaimana??”Jiyoung hyung setengah berbisik pada Dara-noona.

Dara noona menghela nafas, ia menatap kami semua. Ya, kami.. Aku, Chaerin noona, dan Jiyoung hyung. Sedang Krystal, sedang duduk di atas sisa bangku di bekas kedai kami. Ia menunduk lesu, kulihat ia memainkan jemarinya ketakutan. Chaerin noona sudah membalut luka di lututnya tadi, dan menyuruhnya istirahat. Sedangkan kami, mengadakan rapat rahasia di dekat tangga menuju lantai 2. Syukurlah, yang di rusak hanya kedai kami, lantai 2 tempat kami tinggal tidak di sentuh sama sekali. Aku dan Dara noona masih bisa tinggal dengan nyaman disana.

“Krystal tidak bersalah…”Dara Noona menggelengkan kepalanya.

“Tapi, mafia-mafia itu…”Chaerin noona tampak sedikit ragu.

“Bagaimana menurutmu, Sanghyun-ah??”Dara noona menatapku.

“Aku…”sedikit melirik Jiyoung hyung, kutundukkan kepalaku. Mafia itu mengincar Krystal, ya… Tapi, Krystal tidak bersalah. Perempuan itu lupa ingatan, bagaimana ia bisa di salahkan. Lagipula, ia membutuhkan pertolongan. Ya, aku sendiri sudah berjanji pada diriku akan melindungi perempuan itu. Lagipula, aku menginginkannya bersamaku. Ya… Itu yang kuinginkan.

“Aku mengerti…”Dara noona mengangguk berat dan tersenyum. “Krystal tetaplah keluarga… Aku yang mengambilnya dan dia sepenuhnya tanggung jawabku sekarang. Aku tidak akan membiarkannya terluka. Sama seperti Jiyoung dan Chaerin, aku menyayanginya seperti keluarga…”

“Aku tidak pernah membayangkan akan mendengar kata-kata itu darimu…”Chaerin noona tersenyum cerah.

“Ya, kau memang angel sejati!!”seru Jiyoung hyung.

“Terimakasih noona…”Aku benar-benar tak menyangkanya. Bahwa noona aka menerima Krystal apa adanya. Yah, tadinya ku berniat akan meninggalkan rumah bersama Krystal, jika semuanya menentang Krystal berada disini. Tapi ternyata, jalan pikirku terlalu melankolis, mungkin aku terlalu banyak menonton drama di televisi. Ya, aku bahagia sekali. Bahagia di kelilingi orang-orang yang sangat tulus di sekitarku. Krystal akan sangat senang mendengar ini. Ia akan memiliki keluarga baru. Ya, terlebih mengingat ia sebatang kara saat ini. Aku harap ia tidak akan terlalu merasa bersalah. Yah, setidaknya kedai kami ini sudah di asuransikan sebelumnya.

“Krystal-ah…”Dara noona berjalan menghampiri Krystal bersama Jiyoung hyung. Aku hanya tersenyum dan berdiri, ingin menatapnya dari jauh.

“Cantik, bukan, eum??”Chaerin noona menyenggol bahuku pelan.

“Eh?”aku menoleh, perempuan itu hanya tersenyum padaku.

“Aku tau kau menyukainya…”bisiknya pelan sebelum berjalan menghampiri Jiyoung hyung dan Dara noona. Aku tidak kaget Chaerin noona mengetahuinya, instingnya lebih tajam dari singa betina. Lagipula, memang kenyataannya aku menyukai krystal, kan?? Ya, mungkin, aku sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. Aku begitu, mencintai perempuan ini.

Dari jauh, kulihat Dara noona memeluk Krystal di ikuti Jiyoung hyung. Kulihat Krystal tersenyum, dia pasti bahagia sekali. Ya, sangat bahagia.

***

                Krystal duduk di tepi kasurku dengan Jiyoung Hyung. Aku berlutut di hadapannya sembari mengobati luka di kakinya, tak kusangka lukanya separah ini. Kulihat perempuan itu sedikit meringis saat aku memberisihkan lukanya dengan alkohol. Itu pasti perih sekali.

“Kenapa kau berbuat bodoh seperti ini, sih!!”omelku.

“Aku bersalah…”Krystal menunduk pelan.

“Isshh!! Sudah kutakan jangan memasang wajah tertunduk begitu!! Kita ini adalah keluarga! Keluarga!!”Jiyoung hyung menaikkan dagu Krystal pelan.

“Terimakasih…”kulihat mata perempuan itu mulai berkaca-kaca.

“Menurutmu, kenapa mereka mencarimu??”tanya Jiyoung hyung kemudian.

“Kurasa, mereka mengira aku sudah mati.. Tapi ternyata aku masih hidup.. Yah, aku terlibat dengan orang-orang yang sangat kompleks sebelumnya… Saat ingatanku sedikit kembali kemarin, aku melihat aku menikam teman ayahku hingga mengeluarkan banyak darah.. Tapi melihat mafia-mafia yang datang kemari, sepertinya teman ayahku itu tidak meninggal…”

“Kau menikam?!”Jiyoung hyung terbelalak kaget.

Ku hela nafas panjang. Krystal menerawang pelan, ia mulai menceritakan apa yang mulai diingatnya pada Jiyoung hyung. Ya, sama persis dengan yang diceritakannya dulu padaku. Ia kemudian terdiam. Jiyoung hyung hanya mengangguk-angguk pelan. Wajah terlihat bingung, tapi ia mencoba menyembunyikannya. Hanya saja bagiku, kebingungannya jelas sangat tampak.

“Eung… Itu, sangat rumit…”Jiyoung hyung sedikit menggoyangkan kepalanya. Ia memegang dagunya sendiri dan mengerutkan alisnya seperti sedang berfikir keras.

“Jika aku mempunyai kesempatan kedua. Aku ingin sekali melupakan masa lalu. Kehilangan ingatan, ternyata tidak bisa melepaskanku dari masa lalu burukku… Seandainya aku bisa menjadi orang lain…”gumam Krystal. Ia membantuku membalut lukanya dan berdiri, berjalan menuju tangga kamarnya. Sedikit terseok, ia menaiki tangga dan melambaikan tangannya padaku dan Jiyoung hyung, kemudian mengucapkan selamat malam sebelum akhirnya menutup pintu kamarnya.

Ku tatap Jiyoung hyung sebentar. “Hyung kaget??”

“Ya…”ia mengangguk keras. “Bukan karena aku tidak menyangka hal seperti itu terjadi pada Krystal, tapi karena ternyata dugaanku tepat tentang perempuan itu… Aku sudah menyangkanya sejak awal, kalau perempuan ini terlibat dalam dunia hitam yang berhubungan dengan mafia.. Kau ingat saja, bagaimana kau bisa menemukannya dan cara bicaranya yang tertutup!! Aku sudah bisa menebaknya dari sana…”

“Benarkah?!”

“Ya, kukira aku hanya berkhayal terlalu tinggi karena suka menonton drama… Ternyata tidak begitu…”

“Menurut hyung, apa orang-orang itu akan mengejar Krystal lagi??”

“Tentu saja, mereka akan menangkapnya hingga mati…. Yang aku tau, seperti itulah cara kerja mereka… Menghabisi, orang-orang yang membahayakan mereka!!”

“Jadi, apa yang harus kulakukan??”

“Entahlah…”Jiyoung hyung mengangkat bahunya. “Kita lihat saja dulu apa yang akan terjadi…”gumamnya.

***

                Libur musim dingin sudah berakhir. Ya, dan disinilah aku, di ruang kelas yang cukup besar, menunggu mata kuliah terakhirku selesai. Liburan musim dingin kemarin sudah cukup membuatku istirahat dari kegiatan kuliahku saat ini dan hari pertama masuk ini, sudah cukup membuat kepalaku pening tak karuan. Aku ingin segera kembali pulang. Membantu Jiyoung hyung dan Chaerin noona menata kembali kedai kami, dan tentu saja, bertemua Krystal. Yah, meski aku sudah tau siapa nama aslinya, aku lebih suka memanggilnya Krystal.

Aku berlari keluar kelas dengan cepat begitu bel berbunyi. Kedua kakiku dengan cekatan membawaku cepat menuju halte bus, menunggu bus selanjutnya datang. Siang ini, halte terlihat cukup sepi. Beruntung aku tidak terlalu mangambil banyak mata kuliah, sehingga aku bisa pulang lebih cepat dari teman-temanku yang lain. Yah, meskipun rasanya sayang, menghabiskan waktuku lebih lama di universitas.

“Hei!!!”kudengar suara seseorang berteriak. Sebuah motor besar berhenti di hadapanku. Kupicingkan mataku, dan tersenyum saat menyadari siapa pengendaranya. Ya, dia Lee Joon ( sebenarnya nama aslinya Lee Changsun), teman seangkatanku. Kami teman dari sekolah menengah. Dulu, dia pernah mengencani Dara noona, meskipun hubungan mereka sama sekali gagal.

“Hei!! Lama tak bertemu!!”aku berjalan menghampirinya dan menepuk bahunya keras.

“Yah, ku habiskan liburanku di Jepang…”ia tersenyum. “Kudengar kedaimu di serang, benar?”

“Yah…”aku menghela nafas panjang. “Seperti itulah…”

“Benarkah??!! Jadi benar?!! Noonamu baik-baik saja bukan?!!”teriaknya sambil mengguncang-guncang bahuku keras. Dasar! Jadi, dia masih menyukai noonaku?

“Ya, tapi kedai kami hancur tak bersisa. Sedang di renovasi, beruntung noona mengansuransikannya, jadi kami dapat bantuan… Kau mau berkunjung?”tawarku.

“Tentu saja!! Kau juga butuh tumpangan bukan?! Naiklah!!”di tepuk-tepuknya jok motornya penuh semangat.

Aku tersenyum, baru saja aku akan naik, dua mobil porce hitam berhenti di depan kami. Lee Joon menatapku bingung, aku hanya menggeleng pelan. Perasaanku tidak enak sama sekali.

“Ya!!”beberapa orang pria turun dari dala mobil dengan setelan jas hitam rapih. Beberapa dari mereka mengenakan kacamata hitam dan membawa tongkat baseball di tangannya. Sepertinya, mereka berniat menghajar kami. Tapi siapa mereka? Tunggu dulu!! Apa mungkin….

“Jung Soo Jung!! Katakan dimana pelacur itu!!!”teriak salah seorang dari mereka.

“Kau salah orang!!”Lee Joon turun dari motornya dan melepas helmnya. “Kami tidak mengenal Jung soo jung!!!”ia terlihat sudah siap berkelahi.

“Kau pikir kami bodoh??!! Aku tau bocah itu pernah bersamanya!!!”pria itu menunjuk padaku.

Lee Joon menoleh, “Kau mengenal Jung soo jung??”bisiknya.

“Aku…”kutatap Lee Joon. Aku tidak bisa mengatakan aku mengenal perempuan itu di hadapan mafia-mafia ini. Setidaknya aku berusaha mengatakannya pada Lee Joon melalui mataku.

Lee Joon menghela nafas, aku yakin ia mengerti maksudku. Ia menggeleng pelan kemudian menatap mafia-mafia itu. “Ajussi sudah kukatakan kau salah orang bukan?!”

“Kau ingin di hajar bocah?!!!”teriaknya kemudian dan kurang dari 1 menit, mereka sudah mengepung kami.

“Kau pergilah…”bisikku pada Lee Joon. Aku tidak ingin melibatkan temanku ini pada masalah ini, dia tidak tau apapun. Lagipula,bukan hal yang mustahil orang-orang ini membawa senjata tajam ataupun pistol. Ini sangat berbahaya.

“Tenang saja…”Lee Joon tersenyum kecut. “Kalian minggirlah, kami mau lewat!!”ia mengancam orang-orang dihadapan kami. Ya Tuhan, anak ini benar-benar bunuh diri!!

“Cih…”pria yanag berdiri di hadapan kami tersenyum sinis. Ku siapkan kuda-kudaku sekuat mungkin. Aku tau, dalam hitungan detik kami akan dihajar mati. Sialnya, aku sama sekali tidak bisa berkelahi! Aku tidak pernah berkelahi!!

“Hajar mereka!!”pria itu menjentikkan jarinya dan aku mendengar suara orang-orang berteriak. Seseorang berlari menghampiriku dan menghantam wajahku dengan kepalan tangannya. Kepalaku mulai berkunang, tulang pipiku terasa nyeri.

“Aiissshhh!!!!”kuterjang pria itu dan memukul perut sekuat yang ku bisa. Samar-samar ku dengar teriakan pria itu dan auman kemarah Lee Joon. Aku bahkan tidak bisa melirik temanku itu, karena 5 orang kini mengelilingiku.

“Yaaikkks!!!”seseorang memukulku dengan tongkat baseball tepat di kepalaku. Kurasakan sakit yang teramat sangat, mataku mulai berkunang-kunang. Cairan hangat berbau amis mengalir hingga daguku.

“Issshhhh!!!”ku lepas tasku dan memukul-mukulnya kesembarang arah. Buk!! Kurasakan tasku menghantam seseorang. Rasakan!! Aku baru saja mengambil barbel pesanan Jiyoung hyung dari temanku tadi dan menyimpannya dalam tas. Rasanya pasti sangat sakit.

Aku berbalik. Kurasakan benda tajam menyayat lenganku. Tasku terlepas, aku mengerang kekasitan. Sungguh, ini sakit sekali. Ku pegang lenganku dan kurasakan tanganku basah, aku yakin pasti darahku banyak terbuang hari ini. Ku kejapkan mataku perlahan, tiba-tiba kurasakan sesuatu membentur kepala belakangku. Kurasakan kakiku kehilangan keseimbangannya dan wajahku membentur semen trotoar dengan keras. Ya Tuhan, cukup!! Aku bisa mati sekarang ini. Rasa sakitnya tak bisa kutahan, aku menjerit sekeras yang kubisa.

“Ya!!!”samar-samar kudengar teriakan Lee Joon. “MENJAUHLAH DARINYA BRENGSEK!!!”kudengar suara benturan keras dimana-mana. Aku ingin melihatnya, apa Lee Joon baik-baik saja? Tapi bagaimana ini? Aku bahkan tidak bisa menggerakkan jari-jariku, kelopak mataku mulai terasa berat. Pandanganku semakin kabur… Ya kabur, hingga tiba-tiba kulihat banyak kabut menghampiriku… Kabut… Yang sangat… Gelap…

4 responses to “{Part 4} Bad-Good

  1. wait for next part:-)

  2. haissss petir masih hidup kan? /plak, maksud lo/
    bingung mau komen apa, intinya ditunggu bgt part berikutnya

Tinggalkan komentar